Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Gila

Gila Aku gila, ya gila akan dunia yang kejam. Aku gila karna semua luka nestapa yang ku cecap. Namun tak ada yg lebih gila daripada gila yang berjudul cinta. Entah cinta di masalaluku maupun cinta yang kini ada. Cinta yang duduk berhadapan denganku. Cinta yang tak pernah kuduga sebelumnya. Cinta yang tak seharusnya ada. Kegilaan yang diluar batas, bahkan mengingatnya saja telah membuatku gila.   Aku mencinta dalam rupa yang salah, astaga. Namun cinta ini nyata dia menjelma diantara aku dan sahabatku. Kegilaan cinta nomor wahid yang membuatku kewalahan menyingkirkannya, dan aku harus menyerah kalah. Kegilaan cinta yang membuat ku di ambang batas kegilaan yang pernah ada. Karena pada akhirnya aku tak kan pernah bisa memilikinya. Jelas ini kegilaan yang harus ku taklukan meski harus berjuta kali sampai aku mati. Sang cinta yang kini duduk di hadapan ku memandang pongah, mungkin dalam batinnya ia menertawai kegagalan demi kegagalanku yang terserak. Pada akhirnya ku coba percayai di

Radar

Entah itu apa?Mereka bilang suatu   alat yang mampu mengenali suatu benda dari kejauhan. Ketika dia merasa mengenal suatu benda maka radar akan mengantar getar sebagai tanda atau signal. Radar, andai radar hatiku kala itu tak menemukanmu, mungkin tak akan ada kisah duka ini lengkap dengan luka yang tak pernah kering oleh karna genangan air mata. Radar hatiku bergetar ketika kau hadir dalam wujud mempesona. Wujud yang baru bagi mata dan menorehkan lembar baru kisah cintaku. Namun semua keindahan berlaku   hanya sementara waktu. Tak mampu ku menyalahkan radarku apalagi menyesali hatiku yang mempercayainya.   Radar ini kini goyah tak mampu ia memberi tanda karna terkubur dalam   abu sisa kehancuran hatiku. Apakah yang hatiku bisa buat selain menghitung waktu ketika ia mati dengan sendirinya, tanpa radar, tanpa ada tanda semua bisa seperti dulu, tanpa kau yang telah tiada.