Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

pertanyaan

ada begitu banyak pertanyaan.Pertanyaan 5w 1h atau pertanyaan berdasarkan tingkatan berfikir taksonomi bloom, pertanyaan yang entah bercanda atau serius, menanyakan karna tidak tahu jawaban atau hanya sekedar basa basi.Apapun itu pertanyaan yang satu ini benar benar mengejutkan. Pertanyaan ini muncul dari seorang sahabat ketika saya mengutarakan niat untuk melakukan hal lebih bagi usaha saya, saya kira dia akan menyemangati, ternyata beliau malah bertanya "apakah kamu siap?". sungguh petranyaan itu menohok hati saya. Ya beliau benar saya gak berfikir jauh akan apa yg akan terjadi, konsekuensi atas hal besar yang saya lakukan. Jadilah saya bverfikir keras memang benar atas segala sesuatu saya harus siap, entah itu dalam waktu yang tepat atau tidak tepat. Maka bersiap sedia adalah wajib, bahkan siap menjawab sepotong pertanyaan yang terlihat sepele.

kehilangan kehilangan.....

kehilangan Kata dasar hilang, yang bermakna bahwa sesuatu pernah ada dan menjadi tidak ada tanpa di ketahui penyebabnya. Kehilangan suatu keadaan dimana seseorang menyadari akan adanya ketiadaan dari sesuatu yang pernah dimilikinya. ada beragam kasus kehilangan. Mulai dari kehilangan hak, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan kesempatan, kehilangan harta, kehilangan anggota keluarga. Ada banyak orang, bahkan tidak satu orangpu didunia terbebas dari kehilangan sesuatu.dan terlepas dari kehilangan itu sendiri sebagai suatu makna bahwa Tuhan akan membeeri sesuatu yang baru, namun ada juga hal yang tak bisa diremehkan dari kehilangan itu sendiri, yaitu rasa yang diakibatkan oleh peristiwa kehilangan. Rasa sakit karna merasa dirampas kepemilikannya tanpa tau sebabnya, rasa menyesal karna tidak dapat menjaga sesuatu dengan baik sehingga merasa bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi, serta rasa kecewa karna harus menanggu kerugian akibat dari kehilangan itu sendiri. Ketika k

mengapa hanya sesaat

Mengapa, mengapa hanya sesaat rasa senang itu hadir? Bagaikan riuh gemuruh petir menyambar, namun semaraknya hanya sesaat. Pesona keterkejutan seakan tak bermakna tanpa bekas. Ya maklum ini hanya bias semu meski kau nyata. Namun apa daya kenyataan tak semanis siraman hujan di musim kering. Hanya ada kilatan cahaya dan mendung sesaat, entah kapan hujan itu hadir, membasahi retakan hati kering. tak perlu bunyi terompet yang berkumandang, karna 1 mil sebelum kau tiba nadi ini sudah bersorak bagaikan penguasa berpesta pora. kapan, kapan hujan itu turun? Menyatakan kerinduan pada dunia dan aku bisa mencium aroma kekhasannya? Maka bukan lagi mimpi jika pelangi datang setelah itu. Wahai hati yang malang bersabarlah, tapakilah semua selangkah demi selangkah kau kan menuai jua pada akhir.